Road to “Keluarga 5AH”


creativega's avatar.: EGA DIONI PUTRI :.

Tulisan ini masih bertema cinta, saudara-saudara.. meskipun tidak sepenuhnya berisi lanjutan seri postwedding sharing seperti tulisan pertama, mudah-mudahan ada yang bisa dipetik dari celotehan ini :smile:.

Adalah biasa kalau kita mengucapkan “semoga sakinah, mawaddah, warahmah” kepada pasangan yang baru menikah. Doa yang diambil dari kandungan Al-Qur’an surat Ar Rum ayat 21 ini sekarang sudah bukan ucapan milik aktivis dakwah aja *jiah*, tapi juga seluruh kalangan, bahkan kadang nonmuslim pun ikut mengucapkannya. Bisa jadi ucapan “selamat menempuh hidup baru” justru sudah kalah populer dari doa yang sering disingkat jadi “SAMAWA” atau “SAMARA” ini.

View original post 741 more words

Money Talk as Newlywed Couple


creativega's avatar.: EGA DIONI PUTRI :.

Hai.. saya baru sempat nulis lagi nih setelah hampir sebulan lalu “menjanjikan” sharing cerita afterwedding :smile:. Selain pekerjaan rumah tangga yang cukup menyita waktu, belakangan saya lagi sibuk membetulkan web kami. Yuk, kita mulai sharing-nya dengan.. ups, duit! Bukannya apa-apa, cuma kebetulan momennya tepat ngomongin ini. Kyaaa.

Sebulan lebih menikah, semalam saya baru tahu berapa persisnya besar gaji suami. Hihi, terkesan cinta buta banget nggak sih pas mau nikah :razz:. Sebenarnya saya pernah tanya soal itu bulan lalu, tapi dijawabnya pakai istilah “sekitar” -_- jadinya tetap aja nggak menjawab. Usut punya usut, ternyata suami saya pun juga nggak pernah menghitung gaji kotornya selama ini! Kok bisa? Iya, soalnya di Jepang penghitungan biaya macam-macam yang dipotong langsung dari gaji bulanan itu berubah-ubah per periodik tertentu. Penerima gaji biasanya hanya tahu dari email pemberitahuan bahwa ia sudah terima gaji (dikirim ke rekeningnya) dan jumlahnya berapa. Kemarin, berhubung suami sedang mengurus…

View original post 1,051 more words

Finally, SAH!


creativega's avatar.: EGA DIONI PUTRI :.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Telah terikrar sebuah perjanjian yang berat (mitsaqan ghalizan) antara saya dan seorang bujang Linggapura bernama Aisar Labibi Romas 😀 pada hari Sabtu, 5 Mei 2012 pukul 8.00-13.00 WIB di kota tempat tinggal orang tua saya saat ini, Cepu, Jawa Tengah, Indonesia, lebih tepatnya di Gedung Sasono Suko yang dikelola oleh BPH Migas. Akad nikah dan walimatul ‘ursy (pesta pernikahan) diselenggarakan berurutan di lokasi tersebut menggunakan dua ruangan yang berdekatan.

Ayah saya, Tjahjo Wardio Hutomo, bertindak sebagai wali nikah dan mengucapkan ijab dengan mahar Al-Qur’an 30 juz (The Miracle of Reference terbitan Syamil), buku Ensiklopedi Muhammad, dan emas dalam bentuk perhiasan seberat 16,4 gram yang kemudian dijawab qabul dengan lancar jaya oleh kangmas tercinta (ciee sekarang udah berani bilang gini :lol:). Alhamdulillah, SAH dalam sekali putaran 🙂


View original post 202 more words

Prewedding; 7 Days To Go


creativega's avatar.: EGA DIONI PUTRI :.

Seven days to go until the wedding.
Kemarin, sebuah pertolongan datang. Saat udah pasrah kalo the groom baru bisa pulang H-2 karena ada tugas kantor ke CN, tiba-tiba saja agenda itu batal. Tugasnya ditunda karena masalah bea cukai, jadi dia bisa pulang lebih cepat. Itu pun awalnya masih galau karena belum dapat tiket pulang, sementara tiket CN-ID yang sudah dibeli jauh-jauh hari harus direlakan. Tiba-tiba kemarin dikabari dapat tiket buat keberangkatan HARI INI. Ureshii ^^

Saya jadi teringat komentar Bhella di tulisan saya sebelumnya yang isinya begini:

Waktu itu ada bbm temen yg isinya: “Allah, has the perfect timing: never early, never late. It takes a little patience & it takes a lot of faith. But it’s worth the wait.”

View original post 1,029 more words

Prewedding: Dilemma in Invitation Making


creativega's avatar.: EGA DIONI PUTRI :.

Di Indonesia ini memang sering terjadi kebiasaan yang sebenarnya salah, tapi sudah jadi hal lazim. Kadang saking sudah mendarah dagingnya, kita jadi sungkan untuk mengikuti yang benar karena ah, ntar malah dianggap salah sama orang-orang. Salah satu contoh fenomena ini adalah tentang penulisan gelar. Heu.. saya baru merasakan bingungnya selama masa persiapan nikah, mulai dari membuat suvenir, mendesain undangan, mendaftar administrasi, sampai menulis identitas penerima undangan. Alhasil, telah terjadi inconsitency dalam keempat hal tersebut karena selalu saja kegalauan melanda saat menuliskannya >.<

Pas bikin desain suvenir sekitar dua bulan lalu, saya masih menulis gelar “Ir.” dan “dr.” di depan nama orang tua. Sebenarnya saya tahu sih kalau “Ir.” itu gelar ‘kuno’-nya S. + akronim bidang keahlian, jadi seharusnya ditulis di belakang. Namun, berhubung tidak siap dianggap tidak lazim, saya tetap tulis di depan seperti kebiasaan umum :roll:. Begitu pun dengan gelar dokter. Ohya, untuk gelar kedua calon mempelai sendiri…

View original post 1,037 more words