EA5512 Update at October 13, 2014


another social life story – Orang Arab memang unik. Belum hilang ingatan setahun lalu ketika kunjungan pertama ke tanah Arab kami penuh kejutan karena: melihat ayam 1/4-1/2 ekor biasa jadi porsi perorangan di sana, minum susu asam yang ternyata laban (di Alquran “laban” diterjemahkan susu, padahal itu yoghurt encer), berjuang ngabisin susu unta yang baunya khas, dan makan daging unta yang aromanya memenuhi kamar plus nggak ilang-ilang semalaman:)) eh kemarin malam kami diundang tetangga asal Palestine / Iran yang lama menetap di Jordan buat dinner, katanya siang itu “We will cook special menu, meat mixed with yoghurt”. Okay.. dan kami berdua ngiranya dia bakal masak daging sapi.

Ternyata..eng ing eng..kepala kambing disajikan di atas nasi kuning! Muahaha. Sangat eksotik 😀 Lebih tepatnya mereka menyajikan “mansef”, yaitu makanan khas orang tanah Arab yang terdiri dari roti tipis (saj) disiram sedikit kuah kuah, nasi kuning dicampur kacang diatasnya, lalu lauk diatasnya, dan taburan parsley atau daun lain. Mungkin idenya mirip tumpengnya orang Indonesia 😀 Nah, kirain karena masih aura Idul Adha dia masaknya kambing, tapi katanya daging terpopuler bagi mereka (orang Arab) itu kambing. Meski harganya lebih mahal dari sapi tetap aja mereka suka beli itu.

Mansef hasil karya Muhammad, tetangga saya yang terkenal super ramah ke semua tetangga ini, uniknya menyertakan kepala kambing, lalu kami semua disuruh ngicipin lidah dan otaknya. Yaiks! Cuma Aisar yang pas saat ditawari lidah dan cuma kami berdua yang ogah nyoba otak :)) Mungkin juga tipikal makanan sono, bau kambingnya wuaaw masih tajaaam, bo.. tapi semua tamu suka lho. Rasanya memang enak. Saya aja yang lagi susah makan karena masih mual-mual bisa nambah dan habis dua piring! Mansef biasanya dimakan bersama secara melingkar oleh 6-7 orang pakai tangan kanan (muluk) dengan tangan kiri diam di belakang badan. Haha..can’t imagine itu kalo tangan orang banyak menari bersama di atas si makanan. Bye bye higienisme :)) tapi memang begitulah budaya orang Arab, terlihat jorok tapi kebersamaannya kuat, kan pakai Bismillah dan Allahuakbar jadi urusan penyakit serahkan pada Allah 😛

Rupanya karena judulnya bukan potluck tak ada tamu yang bawa makanan, kecuali kami. Tuan rumah juga hanya menyediakan makanan utama (yang nggak ada sayurnya, khas Arab banget) dan minuman bersoda. Untungnya kami bawanya dessert (padahal biasanya gorengan) dari sayur dan buah-buahan segar: Es Timun! Enak banget minuman asal Aceh ini.. favorit kami berdua. Isi utamanya timun serut dan sirup buatan sendiri dari air gula direbus dengan daun pandan ditaburi cengkeh dan kayumanis bubuk. Elemen lainnya bisa pakai yang ada di kulkas (versi saya: cantalope / melon oranye, apel, jelly, anggur). Sama seperti mansef-nya tuan rumah, alhamdulillah semua tamu juga suka minuman ini 🙂

https://ea5512.web.id/2014/10/13/social-life-in-ann-arbor/

Posted from Ega Dioni Putri’s Facebook

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s