No Way for Baby Blues


Dear Baby Noah,

Thank you for coming to my arms and holding me back from a lot of negative responses when facing unpleasant situations. Yeah, even though I’m still cheating to feel miserable or resentful behind you sometimes.. I can make sure that I’m not having baby blues and totally BABY PINKS to you 💕💞💝

Three weeks with this tiny human somehow my emotions become more stable compared to the time when I had only a toddler. Probably, an innocent baby’s face soothes me magically or I care less about the things unrelated to the baby and home. Also, I never imagined that it’s so easy to move on and love another child as much as the firstborn.

Your heart will grow.. and there will be enough room within it for all your sweethearts –> TRUUU

This all reminds me to the postnatal mental health survey I filled during my stay in the hospital  which actually wasn’t good that made me invited to meet the nurses and counselors. Thanks God, I’m great instead! 😇

Noah 3 weeks

Serius lho, selama ada bayi di rumah setidaknya tiga minggu ini, saya jadi lebih ‘bodo amat’ sama hal-hal di luar urusan domestik seperti—yang terpenting—buka hape 😄, makanya jarang update medsos juga. Urusan sekolah si abang juga sempet nge-blank karena surat-surat pengumuman kan dikasihnya pas antar/jemput anak yang mana kini jadi tugas Papa. Meskipun undangan makan-makan tak berhenti dan tergoda buat ikut kumpul sana kumpul sini, Mama juga jadi agak ngerem sosialisasi. Di dapur, kini nggak nafsu nyobain resep yang aneh-aneh, tapi pokoknya ada lauk buat makan besar udah cukup… wkwk. Nurunin standar dan target buat hal-hal yang kurang penting juga membantu diri nahan emosi di tengah situasi repot ngurus bayi, lho, misalnya gorengan yang tadinya dibatasin sekarang yaaa boleh lah lebih sering. Habis, yang gampang disiapin suami sendiri dan anak pasti doyan kan itu 😂. Contoh lain, tugas belanja yang sebetulnya kegemaran emak-emak karena…

You know you’re mom when shopping groceries is like vacation

juga jadi banyak diserahkan ke suami walaupun yang dibeli kadang nggak pas dengan keinginan atau keperluan (heuuu…) yaudahlah terima aja 😆. Sepele memang, tapi semakin “let it go” beberapa hal, semakin jauh dari stres deh. 頑張らなくてもいいです kata orang Jepang.

Kondisi tentram aman terkendali pasca lahiran seperti sekarang ini jujur aja meleset dari prediksi. Saya pikir saya akan ‘menggila’ di rumah. Di RS, saya bahkan sempat nangis bombay di hadapan dua suster yang wawancara saya karena melihat hasil survei kesehatan jiwa postpartum saya ‘kurang bahagia’. Pertanyaan di survei tersebut sebenarnya untuk 7 hari terakhir, jadi termasuk 3 hari sebelum lahiran saat itu, yang mana saya memang sempat mengalami keletihan luar biasa dan ada debat kusir sama suami terkait nama bayi 😬. Hasil survei itu sampai membawa saya bertemu dengan konselor untuk pertama kalinya. Awalnya ditawari suster yang sebelumnya wawancara, lalu saya iyakan. Penasaran juga kaya apa sih konsultasi mental itu, tapi ujung-ujungnya malah si konselor soft banget nanyanya ke hal-hal receh tanpa solusi (malah banyak ngomongin soal kehidupan orang Indonesia di sini plus budaya bangsa) 😑.

Anyway, kalo Anda pikir saya strong (kayanya banyak yang komentar begini soalnya), saya bilang: nggak selalu kok! Kadang melting down juga 😜. Semangat 💪🏻

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s