Musa and His Toys (14 months)


#ea5512 As a boy, Musa doesn’t have any single toy car.. The only things-that-go he has are these two cute guys and a new train toy to ride. He’s happy enough 😄

Sebagai seorang anak laki-laki, Musa (14 bulan) belum punya satu pun mobil-mobilan.. tapi ngomongin soal sesuatu yang bisa jalan, doi punya dua temen lucu ini dan sebuah kereta-keretaan baru buat dinaiki. Itu aja udah bikin doi bahagia plus bisa seseruan main tabrak-tabrakan 😄 Continue reading

Ramadan Story: Night Prayer with Toddler


Judulnya sih bahasa bule, tapi isinya kali ini pakai Bahasa Indonesia kok. Haha…

Sabtu pertama di bulan Ramadan ini saya kebetulan baca tulisan anaknya bu Elly Risman, mbak Sarra Risman, tentang membawa anak ke masjid (baca di bawah), lalu di sore harinya kami berkesempatan merasakan langsung pengalaman itu dengan seorang balita yang baru genap berusia 13 bulan tiga hari sebelumnya dan sudah bisa jalan sejak 10 bulan (ini penting ditulis agar terbayang seberapa heboh gerakannya sekarang.. wkwk Squinting Face With Tongue). Berhubung kerepotannya sungguh tak disangka sebelumnya dan jadi kepikiran beberapa hal, saya putuskan perlu menuliskannya di sini demi memberi gambaran tentang “begini lho bawa anak (kecil) ke masjid itu” versi keluarga kecil #ea5512. Kami ajak Musa ke masjid dengan tidak bermaksud muluk-muluk semacam menanamkan kecintaan pada rumah Allah sejak dini sih, tapi karena memang tidak ada yang menjaganya di rumah. Haha… Ohya, pengalaman ini terjadi saat kami masih tinggal di Michigan, USA, dalam rangka suami menempuh S2.

Intermezzo dulu, ya…

Sejak memasuki bulan Ramadan, kami sudah niatkan untuk berbuka puasa di masjid setiap weekend dan memang rata-rata masjid hanya mengadakan community dinner atau fundraising dinner di hari-hari itu. Sedikit cerita, berbeda dengan community dinner yang umumnya gratis dan ditujukan untuk ramah-ramah aja, di fundraising dinner kita harus siap berdonasi sesuai kebutuhan penyelenggara atau sponsor. Bukan berarti kita bayar makanan bukanya, tapi dengan berbuka di situ kita dianjurkan menyumbang dengan nominal minimal yang sudah ditentukan, misalnya $25. Penyelenggara iftar adalah masjid, tapi tujuan donasi tidak selalu masjid, tapi bisa juga organisasi Muslim yang sedang butuh dana sehingga merekalah yang akan jadi sponsor hidangan iftar-nya. Fundraising hari itu seringya diadakan lagi setelah usai shalat berjamaah. Suasananya mirip kaya lelang. MC akan menyebut angka-angka seperti $100, $500, dst. untuk mencari donatur yang bersedia memenuhinya. Menarik, ya? Kami juga baru tahu penggalangan dana model begini di Amrik, tapi mereka niat banget mendorong orang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan bukan hal aneh jika kita melihat ada jemaah yang angkat tangan unuk nilai $1000 (lebih dari 10 juta rupiah). MasyaAllah!

Kembali ke cerita tarawih bersama bocil..

Continue reading

How 1 Year Old Meal Time Looks Like


#ea5512
Musa’s mealtime look 1 year ++

Keukeuh pake sendok / garpu, mau balik piring, ngunyah kebanyakan (“molo-molo” orang Jawa bilang), buang-buang makanan adalah sebagian potret kekinian Musa saat makan.

It’s almost a month since my last photo for this album. If you see Musa’s meals pics before, you may think he’s an easy baby in eating. Now, Musa has been a toddler, entering period when he’s naturally to be a picky eater. Table foods with salt and sugar (yey, finally!) can’t make he eats more than his baby foods. He still prefers to eat plain fruits or veggies instead of yummy-crunchy-fascinating fried chicken a la KFC.

We have more challenges for sure, but we don’t want to bring down his self-regulate sense that has been built so far. We simply give up the foods to give to him when he doesn’t want to eat.

Posted from Ega Dioni Putri’s Facebook