1000 Days Musa


View this post on Instagram

1020 days #musaromas and he’s done watching show in the planetarium (25 years ++ sooner than me) followed with some repetition of the word “planet” #anakzamannow 👦🏻 Mama hampir nulis review di sini tapi akhirnya pindah ke blog karena kepanjangan 😂 Tunggu update-nya di Story ya, om tante eyang friends-nya Musa! (Dia panggil semuanya itu “friends”) 💓 . . 200 days ago he could only say a few sentences and mostly talk in words or phrases (I posted the review on this account too), but now? I’m overwhelmed with his “kicauan” which barely stopped since he wakes up in the morning until he instructs everybody else at night, “Papa, Mama, close eyes! Cover face with blankie” (while he’s literally covering our faces forcing us to sleep along with him) 🤣 . . . A little review about TSUKUBA: Not so many fun kid places to explore at Tsukuba by the way, so we miss Tokyo a lot and hope to not move here (meski desas-desus dari kantor makin kenceng, doa harus lebih kenceng) 😬 CAR is a rule to gain more happiness here I think.. haha.. (karena Mama ga betah kalo ga bisa ke mana-mana), reminds me to Michigan life 🚗 😉 I even couldn’t find playground in four parks within 1 K radius from hotel to the station! Compared to Tokyo where like every block has playground, I prefer to fight the crowded city than struggle spacious countryside 😜 . . . . . #mamablogger #kidlife #toddlerfun #toddlersofig #twoyearsold #parentlife #mommyhood #mommyandson #motherson #lifeissweet #trulyblessed #forevergrateful #momlifeisthebestlife #letthemexplore #borntobegreat #thoughtoftheday #facingthefuture #nomadlife #adventurous #adventurers #tsukuba #japan

A post shared by Ega Dioni Putri (@egadioniputri) on

Berhubung angkanya lumayan cantik bolehlah dibuat sedikit catatan (beuh, padahal sih karena 1000 harinya kelewat 🙈 eh nggak apa-apa lah justru biar nggak sama kaya timing orang tahlilan.. wkwk). Bikin catatan perkembangan anak itu paling susah adalah menggali memori saking tiap detiknya lihat dia, jadi terasa seperti berlalu begitu saja semuanya tak ada yang spesial. Ye, kan? Makanya nulis ini penting biar ntar pas ditanya umur segini bisa ngapain aja kagak lupa. Mana tahu bisa jadi panduan mahmud yang usia anak pertamanya lebih muda atau calon ibu yang rajin mempersiapkan diri. Secara yaa dulu sebelum jadi Mama itu saya ini nol puthul alias nge-blank soal tumbuh kembang anak..

★ His physics at glance ★

Tahun lalu target saya Musa mencapai 12 kg, tapi nyatanya mentok di 11.5-11.7 kg sampai sekarang. Meski tampak kurus dan memang di grafik agak dekat underweight area, doi selera makannya tinggi. Suka apa aja, hanya nggak telaten untuk duduk manis makan utama yang 3x sehari itu. Pernah konsultasi ke staf posyandu yang datang ke jidokan (tempat main anak) katanya juga nggak perlu khawatir selama anaknya aktif dan sehat.

Semodern apa pun emaknya, tetap urusan begini sedikit mengganggu yah.

Ukuran bajunya sekarang minimal 95 cm kalo nggak mau ngatung meskipun untuk lebarnya tentu masih over. Dalam setengah tahun terakhir udah ganti 3x ukuran sepatu dari 14 ke 17 😅 Rezekinya Mama selalu dapat harga sepatu nggak lebih dari ¥500. Dua bulan lalu doi pergi ke dentist pertama kali, cek gigi ternyata nggak ada yang rusak (damaged tooth / musiba). Namun, belakangan entah kenapa kadang muncul bau mulut. Bulan depan harusnya kunjungan ke dokter lagi.

★ Bilingual, how does it turn? ★

Penggunaan bahasa Inggris dan Indonesia yang dipakai komunikasi dari bayi mulai kelihatan hasilnya dan alhamdulillah sesuai yang diharapkan. Doi bisa ngerti dan makai keduanya tanpa bingung makna walaupun Indonesia-nya masih kaya Cyinta Lawura 😅. Cuma gawatnya belakangan dua bahasa tersebut mulai di-mix juga seperti “habisin milk” atau “egg jatuh” yang mana saya nggak suka model gini, tapi ya mungkin salah kitanya juga kadang nggak sengaja rujakan bahasanya 😜 . Dengan fenomena itu saya diingatkan untuk kembali ke jalan yang benar, agar selalu satu bahasa satu kalimat.

Setelah dipikir-pikir sepertinya keputusan menunda bahasa Indonesia setelah Musa agak lancar ngomongnya itu pas banget dibandingkan sejak awal pakai bahasa gado-gado. Kini kosakata Indonesia-nya bertambah dengan cepat dan doi sudah sanggup buat switching. Jujur aja baru belakangan juga saya banyakin porsinya bahasa Indonesia, mungkin sejak sebelum mudik akhir tahun lalu. Kalo saya lagi ngomong bahasa Indonesia dan doi nggak merespon “hah?” saya nggak akan jelasin artinya. Kalo nihongo dia belajar dari lingkungan dan sedikit saya ajak ngomong juga jadi sekarang ucapan seperti gomenasai, dozo, arigato, dan konnichiwa sudah jadi kebiasaan doi. Mengingat syarat TK di sini konon harus bisa bahasa Jepang dan kakeknya pun nyaranin untuk dibiasakan agar bisa berkomunikasi dengan teman-temannya di luar, kami paham sih Musa perlu belajar juga walaupun bukan prioritas mengingat masih ada kemungkinan kami pindah ke negara lain yang bisa jadi bahasanya beda lagi.

★ Favorite words ★

“Only one minute” – kalo dia merajuk mama papanya buat pinjam gadget sebentar :)) dan beneran mau balikin kalo dibilang sudah satu menit. Wkwk. Rayuan ini tentu hasil niruin kata-kata mama papa, tapi alhamdulillah jadinya lebih gampang berhentiin nontonnya 😀

“Sit down over there” – perintah untuk mama papa ketika bermain bersama. Nggak boleh tiduran. Harus duduk di dekat Musa. Doi bisa marah dan narik-narik tangan kami kalo kelihatan malas-malasan nemenin main 😆

“Eat something!” – jargon favoritnya kalo keluar rumah. Pantang ngajak doi jalan tanpa bawa ransum segambreng karena baru masuk kereta pun udah minta ngunyah. Selain itu, di rumah sehari-harinya di luar jam makan dia juga suka request makan kaya gitu.

“Warm up milk/water/etc., Musa press button” atau sesimpel “Panasin” – ajaran si Papa suka manasin susu sapi dia, jadinya keterusan akhir-akhir ini Musa cenderung minta minumannya dipanasin dulu di microwave. Mama seringnya menolak permintaan ini karena repot harus angkat doi biar nyampek mencetin tombol microwave. I’ll tell him that cold drink is better. Haha.

“Sunny! Let’s go outside” – ajakan rutin tiap pagi ketika dilihatnya langit udah terang, hari cerah nggak hujan. Seruan ini akan bergema sepanjang hari selama langit belum gelap dan doi belum diajak keluar rumah. Meski cuma beli susu sekotak di minimarket sebelah, itu udah bikin doi bahagia banget 😂

“Papa coming soon home” – mantra lain yang diucapkan lebih dari sekali sehari, terdengar setelah papanya pamit berangkat kerja hingga malam menjelang dinner. Kalo respon saya “not yet” (artinya Papa pulang masih lama), doi akan menjawab, “Call Papa with Mama’s phone!” Hihihi, banyak akal.

“Sedikit” – kalo minta makan pasta gigi. Entah udah berapa kali dibilangin nggak boleh dan big no meskipun sedikit, tetap aja Musa yang sekarang suka minta “eat toothpaste”. Tampaknya umur segini sedang banyak acara meminta yang enggak-enggak dan menolak dilarang. Sekali dilarang justru makin melakukan hal sebaliknya.

★ Copy paste kid ★

Musa kini bagaikan mesin fotokopi yang hobi reka ulang dan improvisasi adegan yang dilihat atau suara yang didengarnya. Ciuman ala doi sekarang adalah nempelin hidung ke hidung dan bilang “maga-maga”. Mama tahu kata “maga-maga” dari film Daniel Tiger, tapi nggak ada hubungannya dengan sikap kasih sayang apa pun, jadi doi karang sendiri adegan cium hidung itu.

Perkataan orang lain, mau bahasa apa aja, ditiruin juga sama doi. Pernah juga lihat video bahasa Jerman dan Korea, dia ngikutin entah apa. Haha.

Di suatu Insta Story saya juga pernah adegan Musa bikin swirl dari adonan eskrim ala-ala dengan menggunakan piping bag yang diputar-putar kaya orang bikin hiasan krim di atas kue. Dari mana dia tahu coba? Mungkin dari lihat Mamanya hias kue di dapur.. tapi kan jarang, kok bisa? Nah, satu ketakjuban saya juga di usia ini anak cepet banget nyerap sesuatu, tidak perlu beberapa kali exposure untuk menirukan dan tidak hanya yang terjadi dalam waktu singkat yang bisa ditirukannya. Kejadian bulan atau minggu lalu pun bisa jadi dipraktikannya hari ini.

Kemarin baru ngeh juga Musa udah tahu cara makan nan sama kare. Belum dikasih, doi sobek sendiri nannya, terus dicelupin ke kuah kare. Ya gitu-gitu deh.. makin sering tiba-tiba muncul pikiran ‘lho, tahu toh?’, ‘lho, bisa toh?’, ‘lho, ngerti toh?’ akan semua hal baru yang dilakukannya.

★ Role play is OK ★

Kalo ditanya lebih senang mana saya dengan Musa bayi dulu atau Musa sekarang, saya dengan yakin bilang: yang udah gede! Karena meski polahnya buanyaaak nggak ketulungan sampek bikin sutres dan kadang melontarkan pertanyaan retoris, “Musa bisa nggak sih diem anteng semeniiit aja?” (‘Only one minute’ aja gitu.. diam tanpa tangannya celandak’an? wkwk), di usia balita justru lebih asyik karena anaknya bisa diajak berinteraksi kaya orang besar. Salah satunya, bisa diajak main drama 😃. Misal dia pura-puranya jadi sopir, terus Mama tukang parkirnya.. udah natural aja jalan tanpa script. Di percobaan pertama peran tertentu pun, kita bisa terheran-heran kenapa dia tahu jadi ini tuh harus ngapain aja. Bahwa termometer dipake di ketek, bahwa butuh tiket buat masuk parkiran, bahwa harus bayar setelah belanja, bahwa perlu obeng untuk ganti baterai mainan yang habis, dan sebagainya.

★ New things to learn ★

Musa baru-baru ini belajar mengayuh roda tiga, mewarnai di dalam garis, menggunting yang bukan lurus, melipat kertas, bercerita kembali, dll. Belum mau bilang kalo mau pup atau pipis, tapi ngomong kalo popoknya penuh. Mama harus pencet tombol undo berkali-kali di otak nih buat mengingat semuanya 😆

S epeda roda tiga sebenarnya udah lama punya, tapi Musa nggak ada minat ngayuh sama sekali. Baru sebulanan ini doi dapat wangsit mau gerakin kakinya di pedal tiap nyoba sepeda di jidokan. Mungkin dia mulai merasa gengsi melihat teman-teman sebayanya udah bisa sepedahan. Hahaha.

★ Miscellaneous ★

Jujur aja karena kesibukan saya lainnya, Musa jarang dikasih jadwal main atau ngerjain hal tertentu ala emak-emak rajin yang sering bikin percobaan atau prakarya di rumah. Hampir semuanya berjalan begitu adanya dia mainin koleksi mainannya di rumah, improvisasi sendiri dengan barang-barang di rumah, sementara saya masak atau lainnya. Kalo dia sudah bisa asyik sendiri sama mainan, artinya nggak nagih gadget atau gangguin emaknya, saya hanya akan mencoba hadir sesekali ketika dia tampak mulai berisik atau malah diam (you know kan silent toddler means he’s into something alias ada yang nggak beres. Wkwk). Huhu.. I’m sorry, Musa. Ini juga salah satu alasan kami suka ngebolang. Di luar saya bisa sejenak melupakan urusan dapur dkk. dan main maksimal sama Musa. Doi pun happy karena banyak hiburan (sekedar lihat mobil lalu lalang aja udah bahagia!!).

Sesi membaca buku barulah Mama bisa sering full nemenin. Di ruang publik justru nggak bisa berharap banyak kita lepas anak main sendiri apalagi kalo ada anak lain. Bisa terjadi perang dunia! Harus ekstra pengawasan biar yang gede nggak mukul yang kecil atau yang dominan kaya Musa nggak mendzalimi yang ngalahan 🤣

Yang sedikit mengharukan, Musa sekarang pengen selalu ikut shalat dan bisa bertahan lebih lama di sajadahnya sambil ngikutin gerakam salat. Mayan ada tiga bulan lagi buat latihan lebih keras demi anteng kala tarawih 😛

Musa udah bisa nyanyi juga. Mau lagu apa? Ada kodok rekotok-rekotok? Ookina kuri no ki no shita de? Atau ABC’s? Boleh sawernya ☺

Last but not least, banyak orang yang tidak menyangka Musa punya sesuatu yang ditakuti. Haha. Melihat pembawaannya yang ceria dan SKSD sama orang sekaligus nggak bisa diam, doi emang tipe yang nggak pantes takut. Namun Musa juga manusia.. seperti kita yang dewasa, menjelang usia tiga ini doi sepertinya mulai menyimpan rasa curiga atau khawatir bakal terjadi apa-apa terhadap sesuatu yang bombastis, jadi doi pernah ketakutan ketika masuk museum yang barangnya gede, tempat yang gelap, robot atau patung too real, salju yang terhempas-hempas kedirinya, dan bahkan pertunjukan lumba-lumba yang pakai efek asap, lampu disko, dan air yang menari-nari ingin segera dihentikannya. Hahaha.. antara kasian dan gemes 😘 Setelah ngulik, secara kebetulan ternyata artikel rutin yang dikirim-ke-email-tapi-belum-baca bulan ini emang secara perkembangan, ada fase di mana balita punya ketakutan disebabkan imajinasi mereka yang tinggi. Bener deh berarti emang karena curigaan dirinya bakal nggak aman.. wkwk.

Okay, segitu dulu yang Mama ingat. Sampai jumpa di review berikutnya.

Toddler life will pass vey fast, enjoy it upmost!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s